dari Anonim

Andai dengan kegembiraan bahwa kau memandang kerja apa pun yang aku lakukan,
Andai kau menyukaiku...atau kau menyayangiku...katakan sekarang kepadaku..
Jangan tunda lagi persetujuanmu hingga pendeta menyampaikan pidatonya
Dan aku terbujur kaku dengan kembang lili putih salju di pusaraku.
Karena tak peduli seberapa keras pun kau berteriak, aku tak kan lagi peduli tentang itu........
Aku tak kan lagi melihat betapa deraspun air mata meleleh dari mata mu.
Andai kau pikir aku layak kau puji, sekarang saatnyalah kau sampaikan padaku
Karena aku tak kan mampu lagi membaca pusaraku saat aku mati........
(Farid esack, "on being a muslim")

Ode Untuk Bintang...




Pada sebuah bintang dilangit
yang sendirian di jagat raya luas

tahukah kamu?
kalau disini...disebuah titik di bumi
ada sepasang mata yang selalu menatapmu
yang selalu memandang mu di malam-malam cerah yang indah
ataupun di malam berkabut yang dingin...

tahukah kamu?
kalau disini...disebuah tempat dibumi
sepasang mata selalu menatapmu dengan penuh kekaguman
penuh rasa sayang...penuh rasa kasih...

sepasang mata yang selalu menjadikan mu bintang paling terang dihatinya...
yang selalu akan memandangmu dari atap rumahnya
menatapmu dengan bahagia
sampai nanti ...sampai ia tak mampu lagi menatap...

karna itu....maukah kamu bintang?
untuk selalu tersenyum dan bersinar lebih terang
untuk membuat langit malam menjadi lebih indah penuh cahaya berkilauan...gemerlapan..
untuk menerangi hati orang-orang yang mengasihi dan menyayangimu....
untuk bidadari yang memanggilmu cinta..
untuk makhluk manis dan lucu yang selalu merindukanmu..
untuk mereka yang menyebutmu kekasih
dan......
untuk seseorang yang selalu menatapmu dari atap rumahnya..
menyanyikan lagu....
” bintang kecil..dilangit yang biru...
amat banyak menghias angkasa..
aku ingin terbang dan menari...
jauh tinggi ketempat kau berada...........”