dari Anonim

Andai dengan kegembiraan bahwa kau memandang kerja apa pun yang aku lakukan,
Andai kau menyukaiku...atau kau menyayangiku...katakan sekarang kepadaku..
Jangan tunda lagi persetujuanmu hingga pendeta menyampaikan pidatonya
Dan aku terbujur kaku dengan kembang lili putih salju di pusaraku.
Karena tak peduli seberapa keras pun kau berteriak, aku tak kan lagi peduli tentang itu........
Aku tak kan lagi melihat betapa deraspun air mata meleleh dari mata mu.
Andai kau pikir aku layak kau puji, sekarang saatnyalah kau sampaikan padaku
Karena aku tak kan mampu lagi membaca pusaraku saat aku mati........
(Farid esack, "on being a muslim")

Tidak ada komentar: